- PENDAHULUAN
Sekitar 4300 tahun yang lalu, di
Tengah daratan Asia Timur, tepatnya dekat dengan Sungai Kuning. Terdapat aliasi
suku yang dipimpin oleh dua pemimpin besar, yakni Yan-Di dan Huang-Di. Mereka
bekerja sama membentuk bangsa yang besar, bangsa tersebut bernama
"Hua" yang berarti bunga dan keindahan. Pada abad ke-21 SM, Qi, putra
Yu, seorang penguasa besar pada saat itu, membangun Kerajaan Xia. Sejak
terbentuknya kerajaan baru tersebut, bangsa Hua punya nama lain yaitu
"Xia" yang berarti besar. Kemudian bangsa yang besar tersebut berubah
lagi namanya menjadi "Tianxia". Orang-orang dari bangsa Tianxia
bangga pada negara mereka, dan kemudian mereka memanggil bangsanya dengan nama
"Bangsa Tengah", yang disebut "Cina" oleh orang Barat
sekarang. Kemudian pada tahun 206 SM terbentuklah Dinasti Han Barat.
Seperti kata Max Weber, “Ketika kita
mengingat kembali akan sejarah kuno. Kita dapat menemukan begitu banyak
kesamaan antara Cina dan Eropa, seperti kepercayaan, revolusi, sistem politik,
puisi klasik, dan pendidikan yang dimiliki oleh kaum feodal.” Masyarakat suku Cina,
yang bernama Han lebih dekat komunikasinya dengan masyarakat Eropa dibandingkan
Kerajaan Imperialisme Cina. Orang Han kuno sangat mengagumi kota Roma, dan
mereka berkata bahwa orang-orang Eropa memiliki perawakan yang tinggi, elegan
dalam tata karma, dan jujur dalam moralitas. Dengan demikan dapat terlihat
bahwa nilai-nilai universal pun berlaku tidak hanya untuk orang-orang barat,
namun juga berlaku bagi orang-orang timur.
- LETAK
Terletak di Asia Timur di sepanjang garis pantai Samudra
Pasifik, Cina adalah negara terbesar ketiga di dunia, setelah Rusia dan Kanada.
Dengan luas 9,6 juta kilometer persegi dan garis pantai 18.000 kilometer,
bentuknya pada peta seperti ayam jago. Mencapai Mohe di Provinsi Heilongjiang
sebagai ujung utaranya, Zengmu Ansha di selatan, Pamirs ke barat, dan
memperluas ke perbatasan timur pada gabungan dari Heilongjiang Sungai dan
Wusuli (Ussuri) Sungai, yang mencakup sekitar 50˚ lintang (18˚ LU-54˚ LU) dan
62˚ bujur (73˚ BT-135˚ BT). Cina berbatasan dengan 14 negara: Korea, Vietnam,
Laos, Burma, India, Bhutan, Nepal, Pakistan, Afghanistan, Tajikistan,
Kyrgyzstan, Kazakstan, Mongolia, dan Rusia. Marine-sisi tetangga termasuk delapan
Negara: Korea Utara, Korea, Jepang, Filipina, Brunei, Indonesia, Malaysia dan
Vietnam.
- IKLIM
Utara: Pada
musim gugur utara antara Desember dan Maret dan sangat dingin di atas 32
derajat Fahrenheit.
Tengah: Di
daerah Lembah Sungai Yangtze termasuk Shanghai terdapat musim panas yang panjang,
panas dan lembab.
Selatan: Jauh
di selatan (sekitar Guangzhou) panas, lembab periode terakhir dari sekitar
bulan April hingga September, dan suhu bisa meningkat sampai 100 derajat
Fahrenheit.
Tengah Utara: Beberapa salju dan hujan selama musim dingin. Akhir musim dingin dan awal musim semi membawa
badai debu reguler dan kabut.
- Peradaban
Lembah Sungai Kuning
Peradaban bangsa Cina yang muncul di lembah Sungai Kuning (Hwang Ho
atau yang sekarang disebut Huang He). Sungai Hwang Ho disebut sebagai Sungai
Kuning karena membawa lumpur
kuning sepanjang alirannya Sungai ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara
hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah
lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Dalam sejarah, daerah
tersebut menyulitkan masyarakat Cina kuno untuk melaksanakan aktivitas hidupnya
karena terjadinya pembekuan es di musim dingin dan ketika es
mulai mencair akan terjadi banjir
serta air bah.
- Pertanian
Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran
rendah Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat
Cina umumnya bercocok tanam gandum,
padi, teh, jagung, dan kedelai. Kegiatan
pertanian Cina Kuno memang sudah dikenal sejak zaman Neolitikum
(± 5000 SM) dan tanaman pangan utama yang ditanam adalah padi.
Pada zaman perunggu, prioritas pokok dalam pertanian
rakyat Cina adalah padi, teh, kacang kedelai.
Kegiatan pertanian mengalami kemajuan pesat dalam pemerintahan Dinasti Qin (221-206 SM). Di
masa itu, masyarakat Cina
telah menerapkan sistem pertanian yang
intensif dengan penggunaan pupuk, irigasi yang baik, dan
perluasan lahan gandum.
- KEBUDAYAAN
Masyarakat Cina kuno telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang
ditulis pada kulit penyu
atau bambu. Pada awalnya huruf
Cina yang dibuat sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian.
Pada masa pemerintahan Dinasti Han,
seni sastra Cina kuno
berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas. Ajaran Lao Zi, Kong Fu Zi, dan Meng Zi
banyak dibukukan baik oleh filsuf
itu sendiri maupun para pengikutnya. Pada masa pemerintahan Dinasti Tang, hidup dua
orang pujangga
terkemuka yang banyak menulis puisi kuno, yaitu Li Tai Po dan Tu Fu. Selain
berupa sastra, kebudayaan Cina yang
muncul dan berkembang di lembah Sungai Kuning adalah seni lukis, keramik, kuil, dan istana. Perkembangan seni lukis terlihat
dari banyaknya lukisan
hasil karya tokoh ternama yang menghiasi istana dan kuil. Lukisan yang dipajang
umumnya berupa lukisan alam semesta, lukisan dewa-dewa, dan lukisan raja yang
pernah memerintah. Keramik Cina merupakan hasil kebudayaan rakyat yang bernilai
sangat tinggi dan menjadi salah satu komoditi perdagangan saat itu. Rakyar Cina
menganggap bahwa kaisar
atau raja merupakan penjelmaan dewa sehingga istana untuk sang raja
dibangun dengan indah dan megah. Hasil kebudayaan Cina yang sangat terkenal
hingga saat ini adalah Tembok Besar Cina yang dibangun pada masa Dinasti Qin untuk
menangkal serangan dari musuh di bagian utara Cina. Kaisar Qin Shi Huang
menghubungkan dinding-dinding pertahanan yang telah dibangun tersebut menjadi
tembok raksasa dengan sepanjang 7000 km.
- Kepercayaan
Sebelum ajaran Kong Fu Zi dan Meng Zi, bangsa Cina menganut
kepercayaan kepada dewa-dewa yang dianggap memiliki kekuatan alam. Dewa-dewa
yang menerima pemujaan tertinggi dari mereka adalah Feng-Pa (dewa angin), Lei-Shih
(dewan angin taufan yang digambarkan sebagai naga besar), T'sai-Shan (dewa penguasa
bukit suci), dan Ho-Po. Menurut kepercayaan Cina kuno, dunia digambarkan
sebagai sebuah segi empat yang di bagian
atasnya ditutupi oleh 9 lapisan langit.
Di tengah-tengah dunia itulah terletak daerah yang didiami bangsa Cina yang
disebut T'ien-hsia. Daerah di luar T'ien-hsia dianggap sebagai daerah kosong
tempat tinggal para hantu
dan Dewi Pa (penguasa musim semi).
- Ilmu
pengetahuan dan teknologi
Masyarakat Cina kuno memiliki banyak ahli astronomi (ilmu
perbintangan) yang dapat membantu masyarakat dalam pembuatan sistem penanggalan.
Berkembangan ilmu astronomi
merupakan dasar dari berbagai aktivitas kehidupan bangsa Cina karena sistem
pertanian, pelayaran,
dan usaha lainnya memerlukan informasi
tentang pergantian dan perputaran musim. Perkembangan teknologi masyarakat Cina
kuno terlihat dari pembuatan barang-barang perdagangan seperti barang tambang dan hasil
olahannya berupa perabot rumah tangga, senjata, perhiasan, dan
alat pertanian. Cina kaya akan barang tambang seperti batu bara, besi, timah, emas, dan tembaga.
- Sistem Pemerintahan
Dinasti-dinasti yang pernah berkuasa
pada zaman Cina Kuno, antara lain, sebagai berikut:
- Dinasti
Shang (1300-1027 SM)
Dinasti Shang
merupakan dinasti yang kali pertama memerintah Cina. Dinasti Shang beribu kota
di Yin Chu (An-Yang). Kaisar Shang memerintah sebagai raja imam (Priest King)
dengan membagi-bagi
kekuasaannya dalam 30 wilayah yang diperintah oleh raja-raja bawahan.
- Dinasti
Chou (1027-221 SM)
Pemerintahan
Dinasti Chou bersifat feodalisme. Pemerintahan langsung berada di bawah
kekuasaan kaisar, pemerintah daerah dipegang oleh para pembantu raj a yang
menguasai daerah-daerah atas nama kaisar yang disebut raja vazal. Pada zaman
Dinasti Chou muncul tokoh-tokoh filsatat ternama Cina seperti Lao Tse, Kung Fu
Tse, dan Meng Tse.
- Dinasti
Chin (221-206 SM)
Pemerintahan
Dinasti Chin berbentuk kesatuan, dengan raja pertama bernama Chin Shih Huang
Ti. Pada masa pemerintahannya terjadi berbagai pembaruan, di antaranya
penghapusan aturan-aturan feodalisme, penghapusan sistem raja vazal,
pembentukan provinsi, dan pengangkatan gubernurnya. Untuk membendung serangan
bangsa luar dari utara (bangsa Shiung Nu), Dinasti Chin membangun "Tembok
Besar”Cina.
- Dinasti
Han (206 SM-220 M)
Dinasti Han
didirikan oleh Liu-Pang dan mencapai masa kejayaan pada masa pemerintahan
Kaisar Han Wu Ti. Kerajaan Cina meliputi Asia Tengah, Korea, Manchuria Selatan,
Anam, Sinkiang. Pada masa ini dibangun jalan sutra yaitu jalan yang
menghubungkan Cina dengan Asia Tengah, Kashmir, bahkan sampai ke Asia Barat
bertemu dengan jalur Romawi.
- Zaman Enam
Dinasti (220-589 M)
Pada zaman ini
agama Buddha berkembang di Cina. Banyak pandeta atau biksu Cina yang pergi
belajar ke India, di antaranya Fa-Hien. Fa-Hien menuliskan kisah perjalanannya
dalam buku yang berjudul Fu Kuo Chi. Muncul pula seni bangunan untuk pagoda dan
kuil Buddha yang bergaya Cina.
- Dinasti
T'ang (627-907 M)
Dinasti T'ang
merupakan salah satu dinasti terpenting di negeri Cina. Dinasti T'ang didirikan
oleh Li Shih Minh, kemudian terkenal dengan Kaisar T'ang Tai Tsung. Ibu kota
Dinasti T'ang ditetapkan Sian Fu. Dari ibu kotanya tersebut kaisar menjalankan
pemerintahan yang dibantu oleh pegawai-pegawai istana yang diangkatnya.Pada
zaman Dinasti T'ang, seni sastra berkembang. Penyair Cina yang terkenal pada
zaman ini adalah Li Tai Po dan Tu Fu. Pada zaman Dinasti T'ang, agama Nasrani
dan Islam mulai masuk ke Cina melalui Asia Tengah. Kedua agama itu masuk ke
Cina melalui hubungan perdagangan. Hal itu terjadi mengingat jauh sebelum
Dinasti T'ang, negeri Cina telah menjalin hubungan perdagangan dengan
bangsa-bangsa di Asia Barat.
- Dinasti
Sung (960-1279 M)
Pada abad ke-10
M, Dinasti T'ang runtuh dan negeri Cina kembali mengalami kekacauan dan silih
berganti raja-raja memerintah. Baru pada tahun 960 M kekacauan ini berhasil
diatasi dan seianjutnya berdiri Dinasti Sung. Pada zaman
Dinasti Sung, filsafat, sastra, dan seni maju dengan pesat. Filsafat Neo
Konfusianisme lahir pada zaman ini. Filsafat ini merupakan ajaran Kung Tse yang telah menerima pengaruh
Taoisrne dan Buddhisme.
- Kalender
Sejak Dinasti Shang, di Cina sudah
dikenal sistem kalender. Kalender Cina membagi 1 tahun menjadi 12 bulan. Satu
bulan terdiri atas 29/30 hari. Perhitungannya mengikuti peredaran bulan.
Berkaitan dengan kaiender, dikenal pula astronomi (ilmu perbintangan),
astrologi (ramalan perbintangan), serta shio, keberuntungan, dan feng-shui.
- Filsafat
Pada masa pemerintahan Dinasti Chou,
filsafat di Cina mengalami perkem~angan. Pada masa itu lahir tiga ahli filsafat
Cina, antara lain, sebagai berikut :
- Lao Tse
Ajaran Lao Tse
tercantum dalam bukunya "Tao Te Ching". Lao Tse percaya bahwa ada
semangat keadilan dan kesejahteraan yang kekal dan abadi, yaitu bernama Tao.
Ajaran - Lao Tse disebut dengan Taoisme.
- Kung Fu
Tse
Menurut ajaran Kung
Fu Tse, Tao adalah sesuatu kekuatan yang mengatur segala-galanya dalam alam
semesta ini sehingga tercapai keselarasan. Manusia merupakan bagian dari
masyarakat yang bagian dari alam semesta, maka tata cara hidup manusia diatur
oleh Tao. Oleh karena itu, setiap orang harus menyesuaikan diri dengan Tao,
agar dalam kehidupan masyarakat terdapat keselarasan dan keseimbangan. Penganut
aliran ini percaya bahwa segala bencana yang terjadi di muka bumi ini karena
manusia menyalahi aturan Tao. Ajaran Kung Fu Tse meliputi bidang pemerintahan
dan keluarga.
- Meng Tse
Ajaran Meng Tse merupakan kelanjutan
dari ajaran Kung Fu Tse. Meskipun demikian ajaran Meng Tse bertentangan dengan
Kung Fu Tse. Meng Tse tidak memberikan pelajaran kepada kaum bangsawan, tetapi
memberikan pengetahuan kepada rakyat jelata. Menurutnya rakyatlah yang
terpenting dalam suatu negara. Apabila raja bertindak sewenang-wenang terhadap
rakyat, maka tugas para menteri untuk memperingatkannya. Apabila raja
mengabaikannya peringatan-peringatan itu para menteri wajib menurunkan raja
dari tahtanya.
- Sistem Sosial Masyarakat
Ada
beberapa alasan mengapa sampai terjadi peperangan, diantaranya : melemahnya
kekuasaan pemerintah pusat, sistem Feodal mulai runtuh, ke-egois-an dari
negara-negara bagian, seperti banyak terjadi : perang untuk mengganti penguasa
yang tidak diinginkan, perang untuk memperoleh wilayah kekuasaan yang lebih
luas, perang untuk mendapatkan kesejahteraan yang lebih baik.
- PENUTUP
Terletak di Asia Timur di sepanjang
garis pantai Samudra Pasifik, Cina adalah negara terbesar ketiga di dunia,
setelah Rusia dan Kanada. Dengan luas 9,6 juta kilometer persegi dan garis
pantai 18.000 kilometer yang mencakup sekitar 50˚ lintang (18˚ LU-54˚ LU) dan
62˚ bujur (73˚ B -135˚ BT) menjadikan Cina memiliki iklim sedang dan iklim
dingin membuat penduduknya berkulit putih. Sungai
Hwang Ho disebut sebagai Sungai Kuning karena membawa lumpur kuning sepanjang alirannya. Sungai
ini bersumber dari Pegunungan Kwen-Lun di Tibet dan mengalir melalui daerah Pegunungan Cina Utara
hingga membentuk dataran rendah dan bermuara di Teluk Tsii-Li, Laut Kuning. Pada daerah
lembah sungai yang subur inilah kebudayaan bangsa Cina berawal. Pada bagian hilir dari Sungai Kuning, terdapat dataran rendah
Cina yang subur dan merupakan pusat kehidupan bangsa Cina. Masyarakat Cina
umumnya bercocok tanam gandum,
padi, teh, jagung, dan kedelai.
Masyarakat Cina kuno
telah mengenal tulisan sejak 1500 SM yang ditulis pada kulit penyu atau bambu. Pada awalnya huruf Cina yang dibuat
sangat sederhana, yaitu satu lambang untuk satu pengertian. Pada masa
pemerintahan Dinasti Han,
seni sastra Cina kuno
berkembang pesat seiring dengan ditemukannya kertas. Zaman
pemerintahan Cina diantaranya adalah Dinasti Shang (1300-1027SM), Dinasti Chou
(1027-221 SM), Dinasti Chin (221-206 SM), Dinasti Han (206-220 SM), Dinasti
Enam Dinasti 220-589 M), Dinasti T’ang (627-907 M), Dinasti Sung (960-1279 M).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar